Cari Blog Ini

Rabu, 15 Juni 2011

Biografi Mao Zedong



Mau Zedong adalah tokoh garis keras yang berhasil membentuk Republik Rakyat Cina dan menjadikannya negara komunis terbesar di Asia. Lahir di Shaoshan, Provinsi Hunan Cina 26 Desember 1893 dan meninggal di Beijing 9 September 1976. Tahun 1911, Mao pindah ke ibukota Provinsi Changsa dan ikut dalam revolusi 1911 menjatuhkan dinasti Qing. Mao kemudian berkenalan dengan filsafat barat, dan banyak membaca jurnal progresif yang didirikan pemimpin revolusioner Cina.

Tahun 1918, setelah lulus Sekolah Guru Hunan, ia berangkat ke Beijing, bekerja di Perpustakaan Universitas Beijing, dan masuk dalam kelompok studi yang membahas pemikiran Marxisme sehingga ia menjadi keranjingan buku-buku karya Karl Marx. Mao banyak menerbitkan tulisan-tulisan yang mengkritik ajaran Confusianisme (Kong Hu Chu) dan menekankan pentingnya kekuatan fisik dan keteguhan mental dalam melawan tradisi dan tirani.

Mao kemudian ikut membentuk Partai Komunis China tahun 1921 dan terpilih menjadi direktur komisi petani di PKC dan Partai Kuomintang yang didirikan Dr Sun Yat Sen. Tahun 1927 Partai Kuomintang dan PKC pecah dan Chiang Kai Shek kemudian menjadi pemimpin partai setelah Dr Sun Yat Sen meninggal. Ia melakukan pembersihan besar-besaran terhadap kaum komunis Cina. Mao kemudian memimpin pemberontakan melawan Chai Kai Shek namun gagal dan mundur ke selatan di daerah pegunungan Jiangxi dan membangun wilayah yang disebut Soviet Jiangxi. Mau kemudian membangun kekuatan militer komunis yang di sebut tentara merah. Bersama Jenderal Zhu De, menyusun taktik perang gerilya dalam menghadapi tentara KMT.

Pada tahun 1945 setelah Jepang menyerah dalam PD II, pecah perang saudara antara PKC dan KMT. PKC yang di dukung petani berhasil mengalahkan KMT tahun 1949. Pada tanggal 1 Oktober 1949 Mao mendeklarasikan pembentukan Republik Rakyat Cina di Lapangan Tiananment Beijing. Mao memimpin Cina dengan mencontoh Uni Soviet sehingga Cina sangat bergantung pada Soviet. Ia juga sangat protektif terhadap kekuasaanya sehingga siapapun yang dicurigai akan merongrong kekuasaan akan segera disingkirkan dengan berbagai cara. Mao kemudian menjadi diktaktor Cina yang tidak bisa di kritik dan semua kebijakannya sangat sentralistik. Akibatnya munculah revolusi sosial yang menimbulkan kerusuhan sosial besar-besaran pada tahun 1966. Mao kemudian memobilisasi kaum muda dalam wadah Pengawal Merah untuk menyerang lawan politiknya. Dia menjadikan dirinya figur yang dikultuskan rakyat walaupun secara ekonomi Cina sangat terpuruk.

Mao meninggal karena penyakit Parkinson tahun 1976. Dalam Kongres Nasonal PKC Revolusi kebudayaann yang dicetuskan Mao di akhiri tahun 1976. Mao dipuji karena kepemimpinannya melawan Jepang dan Pembentukan Negara RRC. Namun ia dikritik karena menerapkan program yang disebutnya “Lompatan Besar” dan “Revolusi Kebudayaan” yang dianggap menyengsarakan rakyat.

Sumber : biografitokohdunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...