Cari Blog Ini

Selasa, 21 Juni 2011

Biografi Prof Astrid Susanto PhD (1936-2006)



Nama : Astrid Susanto
Nama Lengkap : Prof Dr Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto
Lahir          : Makassar, 4 Januari 1936
Meninggal         : Jakarta, 13 April 2006
 
Suami : Ir Bambang Susanto (Alm)
Anak : Tiga orang
Ayah : Prof Soenario (mantan Menteri Luar Negeri)

Pendidikan :

- SR Jalan Ungaran, Yogyakarta (1948)
- SMP Santa Ursula, Jakarta (1953)
- SMA-B Santa Ursula, Jakarta (1956)
- Westfaelische Universitat, Munster, Jerman Barat (Dra, 1960)
- Freie Universitat, Jerman Barat (PhD, 1964)

Karir :

- Dekan Fakultas Publisistik Universitas Padjadjaran, Bandung (1971-1975)
- Dosen Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Pembangunan UI (1976- 2006)
- Kepala Biro Penerangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Bappenas (1974-1983)
- Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Negara (1983-1988)
- Anggota MPR dari Utusan Golongan (1987-1992)
- Anggota Fraksi PDKB DPR/MPR (2002)
- Anggota Fraksi Kesatuan Bangsa Kebangsaan Indonesia (F-KKI) (2002-2004)
- Dosen Program Pascasarjana (S-2 dan S-3) UI Jakarta, Universitas Sahid Jakarta, dan Universitas Hassanudin Makassar

Alamat Rumah Keluarga:
Jalan Condet Pejaten 7, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Ahli Sosiologi Komunikasi

Guru Besar Sosiologi Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, yang juga terjun dalam dunia politik (anggota DPR/MPR), ini meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis 13 April 2006 pukul 08.55 WIB. Jenazah puteri bangsa bernama lengkap Prof Dr Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto, ini dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat 14/4 pukul 11.00.

Puteri bangsa kelahiran Makassar, 4 Januari 1936, anak kedua dari lima bersaudara, putri Prof Sunario, SH, mantan menteri luar negeri RI, ini meninggal akibat mengalami komplikasi. Menurut putra tertuanya, Airlangga (40),  kepergiannya dirasa mendadak sekali. Sebab sudah lama Astrid tidak pernah sakit, dan tidak ke dokter, setelah tahun 1989 dioperasi jantung dengan teknik gelembung balon. Setelah itu ia sehat-sehat saja.

Baru Rabu pagi, ia merasa badannya lemas sekali. Lalu dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat) RS Harapan Kita. Diagnosa awal, ia  terkena stroke. Kemuadian ketahuan ia menderita diabetes. Sebelumnya penyakit ini tak pernah terdeteksi. Lalu Kamis pagi, sekitar pukul 03.30, ia mengalami serangan jantung. Pukul 07.30 kondisinya kritis, dan kemudian meninggal.

Isteri dari Ir Bambang Susanto, yang sudah lebih dulu meninggal dunia, itu meninggalkan tiga putra dan dua cucu. Dia dikenal sebagai pribadi yang mandiri dan berdisiplin. Sejak kecil, Astrid memang berdisiplin keras, dan berani mengemukakan pendapat.

Astrid menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di SD Ungaran, Yogyakarta (1948), SMP Santa Ursula, Jakarta (1953) dan SMA-B Santa Ursula, Jakarta (1956). Lalu memperoleh gelar sarjana publisistik (Dra) dari Universitas Westfaelische, Muenster, Jerman Barat (1960). Kemudian memperoleh gelar doktor (PhD) dari Universitas Frei, Jerman Barat (1964), dengan disertasi Kekuatan-kekuatan Politik di Belakang Terbentuknya Dewan Pers di Inggris.

Astrid yang senang membaca, merajut, menyulam, dan tusuk silang, ini memulai karir sebagai dosen Fakultas Publisistik Universitas Padjadjaran, Bandung sampai dia menjabat Dekan (1971-1975). Kemudian dia menjadi dosen Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Pembangunan UI (1976- 2006).

Sempat menjabat Kepala Biro Penerangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Bappenas (1974-1983) dan Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Negara (1983-1988).

Tahun 1987-1992, ia menjadi Anggota MPR dari Utusan Golongan. Pada era reformasi, Astrid ikut mendeklarasikan Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB) yang mengantarkannya menjadi Anggota Fraksi PDKB DPR/MPR (2002).

Kemudian, karena dia berseberangan dengan para kerabatnya di PDKB, Astrid kemudian masuk Fraksi Kesatuan Bangsa Kebangsaan Indonesia (F-KKI) (2002-2004).

Sampai akhir hayatnya, ia aktif sebagai dosen Program Pascasarjana (S-2 dan S-3) UI Jakarta, Universitas Sahid Jakarta, dan Universitas Hassanudin Makassar. Salah satu bukunya berjudul Komunikasi Teori dan Praktek dan Filsafat Ilmu Komunikasimenjadi buku wajib mahasiswa komunikasi.

Sebagai ilmuwan dan akademisi ia tak pernah berhenti. Bahkan menjelang akhir hayat, Astrid tengah menulis empat buku yang dikerjakan secara berbarengan. Di antaranya buku teks terjemahan dan dua buku baru, satu di antaranya berjudul Indonesia di Awal Abad 21.

Sumber : tokoh-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...